Contoh makalah identitas nasional dalam konteks bangsa
CONTOH MAKALAH IDENTITAS NASIONAL DALAM KONTEKS BANGSA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya
manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, manusia senantiasa
membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara
berkelompok-kelompok. Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk
suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan
hidup yang besar. Dimulai dari lingkungan terkecil sampai pada lingkungan
terbesar. Pada mulanya manusia hidup dalam kelompok keluarga. Selanjutnya
mereka membentuk kelompok lebih besar lagi seperti suku, masyarakat dan bangsa.
Kemudian manusia hidup bernegara. Mereka membentuk negara sebagai persekutuan
hidupnya. Negara merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh kelompok manusia
yang memiliki cita-cita bersatu, hidup dalam daerah tertentu, dan mempunyai
pemerintahan yang sama. Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda.
Apabila negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia maka
bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup manusia itu sendiri. Di dunia ini
masih ada bangsa yang belum bernegara. Demikian pula orang-orang yang telah
bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak bangsa dapat menyatakan dirinya
sebagai suatu bangsa. Baik bangsa maupun negara memiliki ciri khas yang
membedakan bangsa atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia.
Ciri khas sebuah bangsa merupakan identitas dari bangsa yang bersangkutan. Ciri
khas yang dimiliki negara juga merupakan identitas dari negara yang
bersangkutan. Identitas-identitas yang disepakati dan diterima oleh bangsa
menjadi identitas nasional bangsa.
Identitas
Nasional dalam konteks bangsa (masyarakat) memiliki beberapa contoh kegiatan
dimana diantaranya ada yang membangun ada juga yang menghancurkan suatu ciri khas yang dimiliki suatu
bangsa khususnya diIndonesia. Contoh
kegiatannya diantaranya yaitu kegiatan khitanan, kegiatan tedhak siten,
nyadran, pos kampling, budaya masyarakat tidak mau antri, membuang sampah
disembarangan tempat, dan lain sebagainya.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
itu identitas Nasional
2. Bagaimanakah
identitas nasional indonesia
3. Apa
dan bagaimana faktor pendukung terbentuknya identitas nasional indonesia
4. Apa
yang dimaksud pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional?
5. Bagaimana
pemberdayaan identitas nasional indonesia?
6. Apa
saja contoh kegiatan identitas bangsa?
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
Pembuatan makalah ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui
pengertian identitas nasional
2. Mengetahui
faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional
3. Mengetahui
maksud dari pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional.
4. Mengetahui
contoh kegiatan identitas bangsa yang ada didalam masyarakat.
Baca Juga : Contoh makalah hadist tentang buyu (bai)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
IDENTITAS NASIONAL
Istilah
identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara
etimologis , identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “ nasional”.
Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian
harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau
. sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Kata “nasional” merujuk pada
konsep kebangsaan. Jadi, pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup
bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara
sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa
dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia,
dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang
harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali “rule of law”, yang
mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi
manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia.
Secara global, identitas nasional
indonesia adalah:
1. Bahasa
Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera
negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu
Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang
Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan
Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar
Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi
(Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi
Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan
daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
2.2 UNSUR-UNSUR
IDENTITAS NASIONAL
1.
Unsur-unsur
pembentuk identitas yaitu:
a. Suku
bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir),yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia
terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300
dialeg bangsa.
b. Agama:
bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yan tumbuh
dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha
dan Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama
resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah
agama resmi negara dihapuskan.
c. Kebudayaan:
adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan
oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk
kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
d. Bahasa:
merupakan unsur pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahsa dipahami sebagai system
perlambang yang secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapan manusia dan
yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.
Dari unsur-unsur
Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3 bagian
sebagai berikut :
a. Identitas
Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar Negara, dan
Ideologi Negara
b. Identitas
Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya, Bahasa Indonesia,
Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.
c. Identitas
Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan pluralisme dalam
suku, bahasa, budaya, dan agama, sertakepercayaan.
Menurut sumber lain disebutkan
bahwa Satu jati diri dengan dua identitas:
1. Identitas
Primordial
Orang dengan berbagai latar belakang
etnik dan budaya: jawab, batak, dayak, bugis, bali, timo, maluku, dsb.
Orang dengan berbagai latar
belakang agama: Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha, dan sebagainya.
2. Identitas
Nasional
Suatu konsep kebangsaan yang
tidak pernah ada padanan sebelumnya.
Istilah Identitas Nasional secara
terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara
filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Eksistensi suatu
bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan
internasional. Menurut Berger, era globalisasi dewasa ini, ideology kapitalisme
yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu
dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa
di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, social, politik dan kebudayaan.
Oleh karena itu
agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka harus tetap
meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa
Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi.
Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi
dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah
kebangkitan kembali kesadaran nasional.
Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran
Identitas Nasionalmeliputi:
1. Faktor
Objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis
2. Faktor
Subjektif, yaitu faktor historis, social, politik, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia (Suryo, 2002)
2.
Faktor
pembentukan Identitas Bersama.
Proses
pembentukan bangsa- negara membutuhkan identitas-identitas untuk menyatukan
masyarakat bangsa yang bersangkutan. Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi
identitas bersama suatu bangsa, yaitu :
1.Sejarah
2.Kebudayaan
3.Suku
bangsa
4.Agama
5.Bahasa
Faktor-faktor penting bagi
pembentukan bangsa Indonesia sebagai berikut
1.Adanya
persamaan nasib , yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan bangsa asing
lebih kurang selama 350 tahun
2.Adanya
keinginan bersama untuk merdeka , melepaskan diri dari belenggu penjajahan
3.Adanya
kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah nusantara yang membentang dari Sabang
sampai Merauke
4.Adanya
cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu
bangsacita- cita, tujuan dan visi Negara Indonesia .
2.3 PANCASILA
SEBAGAI KEPRIBADIAN DAN IDENTITAS NASIONAL
Bangsa Indonesia
sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memilki sejarah serta
prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tatkala
bangsa Indonesia berkembang menujufase nasionalisme modern, diletakanlan
prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat hidup
berbangsa dan bernagara. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri
bangsa yang diangkat dari filsafat hidup bangsa Indonesia, yang kemudian
diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu Pancasila.
Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup yang
bersumber pada kepribadiannya sendiri. Dapat pula dikatakan pula bahwa
pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya
bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi, filsafat pancasila itu bukan muncul
secara tiba-tiba dan dipaksakan suatu rezim atau penguasa melainkan melalui
suatu historis yang cukup panjang.
Dalam
merevitalisasi Pancasila sebagai manifestasi Identitas Nasional,
penyelenggaraan MPK. hendaknya dikaitkan dengan wawasan:
1) Spiritual,
untuk mcletakkan landasan ctik, moral, religiusiias, sebagai dasar dan arah
pengembangan sesuatu profcsi;
2) Akademis,
untuk menunjukkan bahwa MPK merupakan aspek being yang tidak kalah pentingnya,
bahkan lebih penting daripada aspek having dalam kerangka penyiapan
3) sumber
daya manusia (SDM) yang bukan sekadar instrumen, melainkan sebagai subjek
pembaharuan dan pencerahan;
4) Kebangsaan,
untuk menumbuhkan kesadaran nasionalismenya agar dalam pergaulan antarbangsa
tetap setia pada kepentingan bangsanya, serta bangga dan respek pada jati diri
bangsanya yang memiliki ideologi tersendiri; serta
5) Mondial,
untuk menyadarkan bahwa manusia dan bangsa di masa kini siap menghadapi
dialektika perkembangan dalam masyarakat dunia yang “terbuka”. Selain itu,
diharapkan mampu untuk segera beradaptasi dengan perubahan yang terus-menerus
terjadi dengan cepat.
Study Robert I
Rotberg secara eksplisit mengidentifikasikan salah satu karakteristik penting
Negara gagal (failed states) adalah ketidakmampuan negara mengelola identitas
Negara yang tercermin dalam semangat nasionalisme dalam menyelesaikan berbagai
persoalan nasionalnya. Ketidakmampuan ini dapat memicu intra dan interstatewar
secara hampir bersamaan. Nasionalisme bukan saja dapat dipandang sebagai sikap
untuk siap mengorbankan jiwa raga guna mempertahankan Negara dan kedaulatan
nasional, tetapi juga bermakna sikap kritis untuk member kontribusi positif
terhadap segala aspek pembangunan nasional. Dengan kata lain, sikap
nasionalisame membutuhkan sebuah wisdom dalam mlihat segala kekurangan yang masih
kita miliki dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dan
sekaligus kemauan untuk terus mengoreksi diri demi tercapainya cita-cita
nasional. Makna falsafah dalam pembukaan UUD 1945, yang berbunyi sebagai
berikut:
1.Alinea
pertama menyatakan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak
segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan , karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan. Maknanya, kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan penjajahan bertentangan
dengan hak asasi manusia.
2.Alinea
kedua menyebutkan: “ dan perjuangan kemerdekaaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
Indonesia kepada depan gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka,
berdaulat, adil, dan makmur. Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih
(cita-cita).
3.Alinea
ketiga menyebutkan: “ atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan
didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka
rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Maknanya, bila Negara
ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat
ridha Allah SWT yang merupakan dorongan spiritual.
4.Alinea
keempat menyebutkan: “ kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam susunan Negara republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dan berdasarkan kepada: ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Alinea ini mempertegas cita-cita
yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara kesatuan republik
Indonesia.
2.4 CONTOH
KEGIATAN IDENTITAS BANGSA DALAM MASYARAKAT
Untuk contoh
kegiatan tedhak siten atau mudun lemah saya mengamati langsung acara keponakan
saya pada Kamis, 10 November 2016
Tedak siten merupakan
bagian dari adat dan tradisi masyarakat jawa, upacara ini dilkukan untuk anak
yang baru pertama kali belajar berjalan atau pertama kali menginjakkan pada
tanah dan slalu ditunggu-tunggu oleh orang tua atau kerabat, tedak siten
berasal dari dua kata " tedhak" berarti menampakkan
kaki dan “siten”berasal dari kata "siti" yang berarti
bumi, upacara ini dilakukan ketika seorang bayi berusia 7 bulan dan mulai
belajar duduk dan berjalan ditanah, secara keseluruhan upacara ini bertujuan
agar ia menjadi mandiri dimasa depan. Alat-alat yang diperlukan dalam Prosesi
"Tedak Siten" adalah sebagai berikut :
Ø Jadah 7 warna
Ø Tangga
tebu
Ø Injak-an
pasir
Ø Kurungan
ayam
Ø Beras
ketan berisi koin
Ø Nasi
Tumpeng beserta sayur urap dan ayam
Adapun prosesi dalam acara tedhak siten adalah sebagai
berikut :
Di desa acara mudun lemah mulai dan berakhir pada satu
serangkaian acara yaitu dengan slametan, adapun beberapa gambar yang dapat saya ambil adalah sebagai berikut
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sekilas
kata-kata diatas memang membuat tanda tanya besar dalam memaknainya.
Beribu-ribu kemungkinan yang terus melintas dibenak pikiran, untuk menjawab
sebuah pertanyaan yang membahas tentang identitas nasional.Identitas nasional
merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk dapat membedakannya
dengan bangsa lain.
Identitas
Nasional Indonesia.
Identitas
Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat oleh wilayah dan selalu memiliki
wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah sistem
hukum/perundang – undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan
profesi.
Faktor-faktor
pendukung kelahiran identitas nasional ada lima , yaitu sejarah, kebudayaan,
suku bangsa, agama dan bahasa. Ke lima faktor tersebut pada dasarnya tercakup
dalam proses pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia, yang telah
berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari
penjajahan bangsa lain.
Pancasila
sebagai dasar negara indonesia, menjadi hal paling mendasar bagi identitas
bangsa indonesia, namun pemberdayaan idetitas nasional diindonesia masih minim
sekali apalagi di zaman globalisasi ini.
3.2 Saran
Budaya atau adat
istiadat daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka
segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya
nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga,
memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun
budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa
Belum ada Komentar untuk "Contoh makalah identitas nasional dalam konteks bangsa"
Posting Komentar